Meryl Streep is All Out : Nineteen Impeccable Oscar Nominated Performances in Ranks

Streep’ Streak Challenges – begitulah sebutan tantangan yang dikumadangkan sekitar satu setengah tahun yang lalu. Bertekad untuk menyelesaikan, ehem, paling tidak semua performance yang Streep pernah dinominasikan di Academy Awards dan akhirnya terwujud juga. Yay !

Meryl Streep

Berbicara tentang komitmen, siapa yang tak mengenal Meryl Streep ?  Aktris yang tak pernah diragukan lagi kemampuannya, tak pernah perlu lagi diperkenalkan sebenarnya, karena cukup dengan sembilan belas nominasi Oscars semuannya berbicara. Dan inilah, kesembilan belas performances Meryl Streep – our golden girl – dalam rangking. Let’s start from the worst. And you know by “worst”, it’s not worst. AT ALL.

19

Helen Archer in Ironweed (1987)

Ironweed - Meryl Streep

Just a good sick performance, literally

Jangan menyalahkan Streep mengapa ia berada di posisi bontot untuk perannya di film ini. Film macam apa yang menggabungkan durasi lama dengan schizophrenia dengan Jack Nicholson di masa The Great Depression dengan Streep yang berperan sebagai hobo yang TAK PERNAH diizinkan untuk menggerai rambutnya ? Hah ? Ibarat untuk menonton film ini, kita harus ditimpuk dengan ganja, dalam jumlah banyak, di muka. Lagi-lagi, Streep menjadi aset terbaik, termasuk penampilannya saat menyanyikan “He’s me pal “, yang menjadi puncak film.

18

Kate Gulden in One True Thing (1998)

One True Thing - Meryl Streep

Natural Streep who enriches her character to become more powerful than its performance. Who says everything must be performed in OUT and LOUD ?

Tak ada yang memungkiri bahwa One True Thing adalah drama komedi yang diperuntukkan untuk Rene Zellweger dan Streep hanya berperan sebagai pemeran pendukung sebagai seorang Ibu yang tak pernah mendapatkan perhatian anaknya kecuali jika ia mendapatkan penyakit kanker. Tearjerker performance bukanlah asing untuk Streep dan disini Streep mampu memperluas karakter seorang Kate Gulden melebihi kapasitas penampilannya. Ada yang lebih dalam dari Kate Gulden, sesuatu yang tak diteriakkan Streep. Understated at its best ! Dan jika ada one true thing dalam film One True Thing ? Itulah Streep.

17

Roberta Guaspari in Music of The Heart (2000)

Music of The Heart - Meryl Streep

Perfect in modesty, wise performance of Streep. It’s just excellent the way she blends in with others

Yah, film ini disutradarai oleh Wes Craven. Dan, bukan, Meryl Streep tak berperan sebagai Freddy (walau sepertinya jika ia mau, ia masih akan dinominasikan dalam Oscar). Inilah salah satu sisi kerendahan Streep sebagai seorang aktris. Ia bekerja dengan siapa saja. Bukan hanya dengan filmmaker dengan segala Oscar bait-nya. Music of The Heart menguji musikalitas dari Streep. Bukan bernyanyi, melainkan menggesekkan tongkatnya dalam dawai biola. Dan, dalam film ini Streep banyak berinteraksi dengan aktor cilik, dan apa yang ia lakukan cukup bijak : just blend in.

16

Suzanne Vale in Postcard from The Edge (1990)

Postcard from The Edge - Meryl Streep

Fine but sharp performance of Streep plus I wonder why I never see her sing in Oscar.

Shirley Maclaine berperan sebagai ibu Meryl Streep, bagaimana tidak tergoda melihat film ini. Dan, ya, keduannya bersinar, keduannya sama-sama menggunakan film ini layaknya ajang bakat menunjukkan kemampuan bernyanyi mereka. Streep sendiri bermain sebagai seorang bad actress yang sedang berjuang melawan ego-nya termasuk ibunya yang selalu ingin show off. Dan, kapan lagi melihat Meryl Streep bermeta ria membuat film murahan ?

15

Baroness Karen in Out of Africa (1985)

Out of Africa - Meryl Streep

If there’s an actress makes me stay, for almost three hours long of bad movie, you know her now.

Baroness Karen Von Blixen adalah seorang penulis Danish yang menceritakan pengalaman hidupnya saat di Africa. Yah, berarti aktris yang akan memerankannya harus menguasai aksen Denmark. Dan, tak ada pilihan yang lebih tepat selain menunjuk Meryl Streep. Filmnya sendiri memenangkan beberapa Oscars termasuk Best Picture, namun secara personal filmnya terlalu draggy, overlong dan tak memberikan Streep media untuk menunjukkan afeksi-nya kepada daratan Africa.

14

The Witch – Into The Woods (2014)

Into The Woods - Meryl Streep

Definitely it’s not Streep’s last midnight in The Academy. 20 nominations is a sure.

Meryl Streep dalam peran antagonis ? I am in. Jika ingin mendapatkan sebuah perspektif “manusia” dalam sebuah villain yang cenderung sudah terpola dangkal ? Cast-lah Meryl Streep. Atau Cate Blanchett. Hanya aktris dengan range luas yang mampu menghadirkan “sisi lain” menjadi seorang villain dalam waktu singkat. The Witch adalah peran juicy dimana Streep melemparkan panah protesnya bagaimana seorang villain selalu dipersalahkan dalam setiap dongeng. Salah satunya lewat nyanyian “Last Midnight” yang sepertinya Streep tak begitu kesulitan.

13

Linda – The Deer Hunter (1978)

The Deer Hunter - Meryl Streep

Here it is the performance where Streep starts her hunting.

Saat itu Meryl Streep baru berusia 24 tahun dan dia meneriakkan “Here I come, bitches !” yang sepertinya tak ada menyangka wajah yang sempurna itu akan kelak menjadi salah satu aktris terbaik sepanjang masa. Yah, tak sangkalan bahwa The Deer Hunter adalah ajang para aktor untuk berburu Oscar mereka (hanya Christopher Walken yang mendapatkannya), namun dalam ukuran pendatang baru Streep menambahkan satu sentuhan manis sekaligus pahit tentang dampak perang Vietnam dalam kehidupan orang-orang disekitarnya. Dan mata itulah awal dari Joanna Kramer.

12

Karen Silkwood in Silkwood (1983)

Silkwood - Meryl Streep

Only Streep makes bathtime so painful.

Lupakan rambut mullet Hugh Jackman di film Chappie, cobalah lihat Streep memakai gaya rambut yang sama dengan pakaian pabrik penghindar radiasi, dan permen karet di mulutnya. Hasilnya, the coolest girl EVER ! Menjadi film biografi pertama untuk karirnya, Streep mengeluarkan sisi liarnya, sisi fearless-nya menjadi whistleblower di masanya.

11

Violet Weston in August : Osage County (2013)

August Osage County - Meryl Streep

Meryl Streep is perfectly casted because she got this two side of this performance, a subtle protagonist packaged in antagonistic dominance – mother who’s viciously attack every member of her family.

Entah mengapa saat Streep dinominasikan untuk film ini, sentimen begitu terasa. Harus diakui, memang sudah mulai ada Streep-spot di Academy, namun bukan berarti ketika ia dinominasikan, penampilannya adalah penampilan buruk. Violet Weston berhasil memimpin sebuah keluarga dengan segala disfungsi-nya. Violet Weston begitu negatif menyerang keluarganya sebagai bagian realistis dari apa yang ia alami, dan Streep benar-benar meng-embrace hal tersebut.

10

Susan Orleans in Adaptation. (2002)

Adaptation. - Meryl Streep

Meryl Streep is perfectly casted because it’s not easy to still shine among one of Nicholas Cage’s best performances and Chris Cooper in his best shape, and character’s leaps of Susan Orleans is marvelous, from insecure to hypocrite.

Pernah melihat The Hours dimana ada tiga wanita sebagai pemeran utama ? Yah ! Nicole Kidman memenangkan Oscar untuk film itu, Julianne Moore dinominasikan untuk film itu, namun tidak untuk Streep. Itu karena Streep memberikan penampilan brilian dalam film lain. Sebuah film super jenius dari Charlie Kaufman. Sebuah tema dengan cerita yang tak begitu subtle namun Streep berhasil menjadi seorang penulis hypocrite, unsatisfied, yang membuat kita berteriak pada karakternya, “Noooo, that’s not Streep”, in good way. Including, she turns out to be Nicholas Cage sex fantasy. Ew.

9

Francesca Johnson in The Bridges of Madison County (1995)

Bridge of Madison County - Meryl Streep

One of vibrant-est, and erotic-est role that Streep ever played. And, I am pretty sure, when we talk about Streep dabbled an erotic housewife, it’s really a good dirty

Tahun ini Dakota Johnson boleh bersensual ria, namun itu tak ada satu jari kelingking kecil-pun dengan apa yang Streep tunjukkan disini. What’s better than Meryl Streep with bangs ? Begitu passionate, begitu sensitif, tanpa harus terlalu slutty, tanpa kehilangan sense untuk mengeksplorasi. And English accent ?

8

Joanna Kramer in Kramer Vs. Kramer (1980)

Kramer Vs. Kramer - Meryl Streep

Pure, raw anxiety about confused woman

Oscar pertama Streep sebagai pemain pendukung wanita terbaik, yang berarti ia begitu efektif memanfaatkan limited screentime-nya dan Joana Kramer adalah satu titik bimbang yang menjadi satu antagonis film yang mengancam dan memecahkan sentimentalitas tanpa kehilangan simpati-nya. Just basic bitch goes right. And her eyes ? Her eyes.

7

Miranda Priestley in The Devil Wears Prada (2006)

Devil Wears Prada - Meryl Strepp

Okay, I am going to breath first because I am so confused.

Meryl Streep raises the bar for this formulaic movie, plus she transforms this “almost one dimensional” villainous character into someone exclusive and she’s success to give some depths in it. Well deserved to wear something like Prada.

Posisi tujuh ada Miranda Priestley. Salah satu karakter iconic yang pernah Streep perankan. Dan, bermain di genre kental romcom seperti ini tidaklah mudah. Namun, bukanlah Streep jika tak mampu memberikan penampilan yang berbeda, selihai sang karakter membedakan warna, you see THAT blue sweater scene ? Miranda Priestley memiliki lidah iblis, kelakuan iblis, selera iblis (orang macam apa yang meminta manuskrip Harry Potter yang belum terbit), dan saat ia menanggalkan make up-nya, penonton pun diperlihatkan sedikit tentangnya.

6

Margareth Thatcher in The Iron Lady (2011)

The Iron Lady - Meryl Streep

The decision to share the screen to the older Thatcher (and her hallucination) may not be the wise decision, but at the same time this older Thatcher saves this embodiment from “just another mimicking performance”, it’s dilemmatic boomerang for the movie, but for Streep ? She’s too strong.

I gotta admit, I was #TeamViolaDavis, sampai akhirnya melewatkan performance Meryl Streep yang satu ini karena patah hati, dan harus berkata juga, “I am wrong !”. Jika Viola Davis memberikan penampilan sepenuh hatinya, itu karena Meryl Streep dengan peran Margareth Thatcher adalah sebuah penampilan yang lengkap. Transformatif, lugas, dan tidak terjebak dengan bentuk mimicking yang biasanya dialami aktor jika mendapatkan peran seperti ini. Subtle, yet not subtle, showy, yet not showy.

5

Sarah Woodruff and Anna in The French Lieutenant’s Wife (1981)

The French Lieutenant's Wife - Meryl Streep

Tricky movie for Streep, Streep is subtlely twisty as Sarah Woodruff, and proves once again that she’s an exquisite actress with providing a comparison, a mediocre performance as Anna. Just well done !

Ketika sebuah film berubah menjadi ambisius, Streep adalah aktris yang menopang semua beban. Dan, ini salah satunya. Memerankan dual role adalah sebuah peran yang tricky untuk Meryl Streep : Sarah Woodruff adalah bintang utama yang dengan segala kesendirian, jubah hitamnya, membentuk kompleksitas sendiri, sedangkan Anna adalah aktris yang dalam waktu bersamaan harus mengikuti pola dari peran lawannya. Namun, disinilah Streep menunjukkan kejeniusannya mengolah peran.

4

Sister Aloysius in Doubt (2008)

Doubt - Meryl Streep

Just wow for this perfomance, unforgivable “crazy good” performance. She embodied a detail character in behaviour and strong in performance, a sister in devilish side, at best.

All I do is win, because Meryl Streep said so. You wanna a villain, she gives you hell. Ketika berhadapan dengan Philip Seymour Hoffman dalam mode simpatik maksimalnya, Amy Adams dalam mode netral maksimalnya, tak ada pilihan lain untuk Streep : ia menuju arah yang berlawanan. Satu karakter yang mengerti segalanya, attention to detail, stabil dengan penuh segala roller coaster-nya. Sister Aloysius adalah medium untuk Streep berperan all out. I mean ALL OUT NO DOUBT !

3

Julia Child in Julie and Julia (2009)

Julie and Julia - Meryl Streep

She’s the only one who can cook this ingredients with natural charm and charisma. The only actress who said “stiff cock” and still has her class.

Bon appetite ! Tak ada yang menyenangkan ketimbang Meryl Streep dalam film Nora Ephron yang satu ini. Film kuliner yang begitu yummy dan yang paling penting adalah peran Streep dalam karakter yang paling kharismatik. Sesuatu yang sepertinya tak bisa dibeli, right ? Just irresistible !

2

Lindy Chamberlain in Evil Angels (1988)

Evil Angel - Meryl Streep

Linda Chamberlain is another reason why Streep is a dazzling actress. Her interpretation of her character isn’t selfish and totally understand with movie’s needs. How could possibly, one “no emotionally resonance” performance in first act be main source of disturbing story about court and public opinion.

Pernahkah berpikir saat menonton film Meryl Streep dan berkata, “Inilah pertama kali Streep tak bisa menyampaikan karakternya ?” Paruh awal film ini Streep memberikan sebuah penampilan yang tak terlalu beresonansi dengan penonton. Dan di paruh kedua, Streep membalasnya dengan sebuah performance yang penuh presisi, kompleks. Lindy Chamberlain adalah karakter yang terancam diperankan datar oleh aktris lain, namun di tangan Streep, karakter ini menjadi luar biasa.

1

Sophie Zawitoska in Sophie’s Choice (1982)

Sophie's Choice - Meryl Streep

Radiant grief is inexhausting, with scent of “give her all” joy, completed d by her skill adapting accent and language, plus personality layer that amazes us.

Sebuah film heartbreaking dimana Streep lagi-lagi total dalam karakter : aksen yang menggiurkan, penampilan yang begitu eksotis, perubahan fisik yang begitu depresif, kekuatan bahasa yang semakin menunjukkan kesulitan memerankan karakter ini. Sophie Zawitowska is the most demanding role to date Streep ever took, and she turned it into such remarkable work. Alasan peran ini berada dalam nomor satu adalah tak terbayang film ini tanpa Streep berada di dalamnya.

4 comments

  1. Cie, akhirnya selesai juga challengenya. Selamat ya 😀
    Gue belum pernah nonton Sophie’s Choice sih, tapi dari adegan dimana dia harus ‘milih’ udah kelihatan hebatnya Streep. Gila, mungkin itu satu-satunya performa yang SANGAT heartbreaking (for me personally) tanpa harus nonton filmnya secara keseluruhan.

    1. iya emang scene itu memberikan arti buat filmnya…..

      ampe menjelaskan judulnya dan karakter Sophie sendiri yang terkesan hura-hura lalala yeyeyeye diluar tapi dalemnya ngiris….

Leave a comment