Director : Tony Gilroy
Writer : Tony Gilroy
Cast : Julia Roberts, Clive Owen, Tom Wilkinson, Paul Giamatti
About
Mata-mata. Keduannya adalah pasangan yang serasi. Terkadang mereka akan berseteru. Mereka bekerja untuk dua pihak yang berlawanan. Yah pasti yang ada di pikiran pertama mungkin Mr. & Mrs. Smith dari pasangan Angelina Jolie dan Brad Pitt yang sangat ngehits di saat itu. Namun, masih ada lagi film dengan cerita yang hampir sama namun dimainkan oleh Julia Roberts dan Clive Owen.
Pasangan yang bermain apik dalam Closer ini, kembali di pasangan dalam drama mata-mata Duplicity. Duplicity bercerita tentang dua agen rahasia yakni Claire (Julia Roberts) dan Ray (Clive Owen) yang bekerja sama dengan cara bekerja di dua perusahaan yang saling bersaing. Ketika Howard Tully (Tom Wilkinson) diam-diam mengembangkan sebuah produk, rivalnya Richard Garsik (Paul Giamatti) mengutus Ray untuk menyelidikinya. Tentu saja, dengan bantuan Claire yang ternyata dengan sembunyi-sembunyi melakukan report terhadap Ray. Masalah menjadi complicated ketika ternyata mereka berdua adalah pasangan yang sebenarnya saling mencintai, hanya saja mempunyai trouble dengan trust issue yang datang dari historis hubungan mereka berdua. Dapatkah mereka memperoleh formula rahasia yang sedang dikembangkan oleh Howard Tully ?
Film ini disutradari yang juga sebagai penulis, Tony Gilroy, orang yang dikenal dengan trilogy Bourne yang hampir ketiganya mendapatkan respon yang sangat impressive, baik segi finansial maupun dari segi kritik.
“Hmm, it’s just under of my expectation.”
Melihat premis awalnya, ekspektasi awal adalah sebuah film dengan banyak intrik, banyak adegan lucu, juga dengan banyak action seperti halnya Mr & Mrs. Smith. Bayangan pertama adalah Julia Roberts beraksi dengan sangat apik seperti halnya Angelina Jolie, hmm, who’s not gonna be attracted ? Namun sepertinya, ada yang terlupa dari film ini, film ini bukanlah film action, film ini adalah film crime dengan balutan romantic dengan sedikit sentuhan thriller.
Dari awal film, kita disuguhi dengan opening credit yang merupakan salah satu opening credit yang paling membosankan yang pernah dilihat dengan memperlihatkan karakter Tom Wilkinson dan Paul Giamatti yang berkelahi namun dengan gerakan slow motion. Dan benar saja, hal tersebut harusnya menjadi sebuah pertanda bahwa film ini terlalu berfokus pada hubungan antara dua karakter tersebut. Ketika dua karakter supporting ini terus-terusan bertengkar, dua leading roles-nya mengalami underdeveloped yang membuat film ini sedikit kehilangan magnet untuk ditonton.
Dan jika kamu adalah fans Julia Roberts, mungkin kamu dapat bertoleransi, namun jika bukan, Julia Roberts tampil dengan sangat membosankan dan seperti kehilangan sinarnya sebagai bintang. Luckily, I am a Julia Roberts fan. Begitu pula, dengan penampilan Clive Owen yang kurang greget. Mungkin script yang seperti menuliskan bahwa didalam film ini mereka mempunyai sebuah trust issue, membuat mereka seperti kehilangan chemistry dan selalu gagal ketika mereka berusaha membangunnya.
Plotnya pun dibuat dengan sedikit-sedikit flashback dan seperti meninggalkan puzzle-puzzle untuk penonton rangkai sebenarnya ada hubungan apa sih antara karakter Julia Roberts dan Clive Owen ini. Keseluruhan film juga dipenuhi dengan twist-twist kecil namun benar-benar tidak berarti, hanya tik-tok chit chat antara leading role yang dibolak-balik namun tidak meninggalkan kesan witty di dalamnya.
Adegan ketika Julia Roberts mencari sebuah mesin fotokopi merupakan adegan thrilling yang ada di sepanjang film, namun dengan twist (lagi) di akhir film yang tidak bersifat “winning audience’s heart” sepertinya payoff untuk menonton film ini kurang lebih selama 2 jam menjadi semakin kecil, dan cenderung mengecewakan.
Trivia
Di opening weekendnya, film ini harus melawan Knowing dan I Love You Man, dan hanya mampu berada di posisi ketiga dibawah keduannya.
Quote
Claire : If I told you I loved you, would it make any difference?
Ray : If you told me or if I believed you?