Rosemarie DeWitt

Reviews : The Trip to Italy (2014), Men Woman and Children (2014), The Good Lie (2014), and Pride (2014)

Exquisite food, exotic place, humour ? Sounds like element of heaven.

The Trip to Italy memenuhi janjinya sebagai sebuah film tentang kuliner dan travelling. Frase yang menggambarkan : mouthwatering wanderlust. Bagaimana tidak ? Melihat perjalanan dua komedian memerankan diri mereka sendiri ; Steve Coogan dan Rob Brydon, menjelajahi setiap inchi dari negara Italy, dimana di setiap mereka singgah selalu ada saja piring dengan visualisasi makanan yang penonton hanya bisa lihat dan tak bisa merasakan adalah satu kenikmatan tersendiri.

(more…)

Touchy Feely (2013) : A Self Improved Comedy of Losing and Getting Self Healing

Director : Lynn Shelton

Writer : Lynn Shelton

Cast : Rosemarie DeWittEllen PageJosh Pais, Allison Janney, Ron Livingston

Image

About

Sukses menggarap drama komedi, Your Sister’s Sister, thanks to for great and full improvisation-performance. Lynn Shelton kembali menggandeng Rosemary DeWitt yang juga bersinar di film Shelton sebelumnya. Bukan memilih-memilih film, namun dua hari ini menonton drama komedi dari Magnolia Pictures dan keduannya juga dibintangi Ron Livingston (before this, I watched Drinking Buddies, it’s so good).

Lynn Shelton sepertinya ingin mengambil tema yang sedikit tereksplore oleh dunia film, mengambil tema “self healing”, sepertinya membuat judul Touchy Feely langsung menjadi masuk akal. Cerita berpusat pada tiga tokoh sentral, yaitu Abby (Rosemary DeWitt), seorang massage therapist yang tiba-tiba kehilangan ‘mood’ dan merasa mual ketika harus menyentuh atau disentuh siapapun. Sementara saudara laki-lakinya, Paul (Josh Pais), seorang dentist dengan usaha yang hampir sekarat, tiba-tiba menemukan kemampuan self healing untuk menyembuhkan penyakit para pasiennya, sedangkan anak perempuannya, Jenny (Ellen Page) terkungkung pada kondisi tidak bisa meninggalkan ayahnya dan merasa menyukai pacar bibinya sendiri.

“Wasted cast, Touchy Feely is NOT moving, confuse with the material and I don’t why I watch it till the end, and it’s so bad.”

Touchy Feely sepertinya terjebak pada material yang sama sekali susah dikembangkan. Baik Abby ataupun Paul yang mengalami perubahan bertolak belakang hanya berjalan di tempat membuat penonton merasa bingung cerita akan dibawa kemana. Kehilangan “self-healing” ini sebenarnya memberikan tantangan peran yang besar untuk Rosemary DeWitt, namun dengan hal yang sebenarnya penonton juga masih merasa asing, sehingga penonton tidak merasa peduli dengan apa yang akan terjadi pada karakter. Losing your “self-healing” is not a BIG DEAL for us, it’s a big deal for you.

Sementara Rosemary DeWitt telah sebisa mungkin mengeksplore perannya, juga Josh Pais juga cukup match dengan perannya, Ellen Page dan juga Allison Janey (keduannya berperan sebagai ibu dan anak di Juno) mengalami underdeveloped walaupun berperan hanya sebagai supporting character, terlihat jelas pada karakter Jenny yang sama sekali juga tidak dieksplore secara matang.

Jika Your Sister’s Sister (yang juga ditulis Lynn Shelton) mampu memberikan dialog-dialog penuh improvisasi namun sama sekali tidak kehilangan sisi konflik yang ada namun terasa, di Touchy Feely semuannya seperti hilang, dengan dialog yang membosankan, juga tidak lucu, namun juga tidak mampu meng-attract penonton untuk ikut terlibat dalam perbincangan. Salah satu moment terlucu hanya terjadi ketika karakter Alison Janney bertemy dengan Paul untuk pertama kalinya.

Entah apa yang ingin disampaikan oleh Lynn Shelton, ia juga menambahkan insert-an beberapa scene extreme close up yang membuat pori-pori kulit kita terlihat indah, namun itupun sama sekali tidak efektif dan cukup mengganggu. Jika ada message di film ini, message tersebut benar-benar tidak dapat tersampaikan dengan baik, walaupun memang film ini mempunyai tema yang unik dan baru.

So here the problem, masalah datang entah dari pintu yang mana, terkungkung di ruangan selama lebih dari satu jam, dan di akhir masalah tidak tahu harus keluar lewat jalan keluar yang mana.

Salah satu yang menarik adalah karakter Ron Livingston yang jika dilihat mengikuti beberapa moment dari karakter Aby, menimbulkan sisi misteri sendiri, namun setelah direveal, that’s not really a payoff for waiting.

Trivia

Rosemary DeWitt dan Ron Livingston adalah couple di dunia nyata.

Quote

Customer : Abby, will you marry me ?

Your Sister’s Sister (2012) : Complicated Triangle Situation Happens on A Remote Island

Sutradara : Lynn Shelton

Penulis : Lynn Shelton

Pemain : Emily Blunt, Rosemarie DeWitt and Mark Duplass

Tagline : A comedy about doing the right thing with the wrong person

“A simple premise is executed by warm way and anchored by trio with strong bond and improvised performances.”

About

Ketika hidup Jack (Mark Duplass) berantakan paska kematian kakaknya, sahabat terbaiknya, Iris (Emily Blunt) mengirimnya ke sebuah pulau terpencil, tanpa tv, tanpa koneksi internet, untuk menenangkan diri. Di sebuah kabin pinggir danau, Jack bertemu dengan Hannah (Rosemarie DeWitt), kakak Iris yang baru saja putus dari pacar lesbiannya. Mereka menghabiskan kebersamaan mereka di suatu malam dengan cara yang tidak biasa, menciptakan sebuah masalah ketika Iris tiba-tiba ikut datang ke pulau tersebut.

The trio is involving each other, creating very an adult triangle situation.

Premis yang terkesan biasa dan pasaran ini berhasil dieksekusi dengan mengejutkan, sebuah sentuhan yang memberi pesan tentang persaudaraan, pertemanan dan sebuah hubungan dewasa diantara ketiganya. Ditambah, penampilan dari trio actor yang benar-benar sangat mengalir dan sebenarnya penuh improvisasi membuat film ini sangat tidak membosankan. Akting mereka terkesan natural namun tidak datar, menampilkan emosi yang tidak berlebihan. Blunt dan Dewitt yang berhasil menciptakan chemistry benar-benar seperti kakak beradik yang telah membentuk ikatan puluhan tahun, Duplass yang selalu memberikan kesan charming sama halnya seperti pada film terbarunya Safety Not Guaranteed atau penyutradaraanya dalam film Jeff, Who Lives At Home.

Premis juga berhasilkan dikembangkan dengan memberikan sedikit twist sebagai konflik puncak di akhir film ditambah dengan ending film cukup special, berbeda seperti film rom-com pada umumnya.

Film yang berdurasi sekitar 90 menit ditambah settingan waktu dalam film yang mengambil sekitar 3 hari ini tidak berkesan monoton karena ketiga actor tersebut berhasil membentuk hubungan segitiga yang dinamik, penuh dialog biasa yang cepat dilontarkan dan diimprovisasi namun kaya makna.

Trivia

Rachel Weisz meninggalkan projek untuk mengerjakan film The Deep Blue Sea.

Quote

Jack : Here’s the deal. New rule. No talking behind anybody’s backs in this house, all right ?