Michael Caine

Hannah and Her Sisters (1986) : Is This What People Called “One of The Best Works of Woody Allen” ?

Director : Woody Allen

Writer : Woody Allen

And here they are, the cast :

Image

About

Yeah, sementara menunggu Blue Jasmine (yang konon Cate Blanchett menjadi frontrunner dari Oscars tahun depan) sekaligus Magic in Moonlight (karena ada Emma Stone) yang sedang mengalami post-production dan juga dijadwalkan tahun depan, I finally decide to watch this !!

Woody Allen, sutradara sukses, penulis sukses sekaligus seorang aktor yang sukses. Siapa yang berani mempertanyakan bakatnya di dunia film ? Seorang yang mempunyai begitu banyak peran di film tanpa kehilangan produktivitasnya, tidak heran jika hampir setiap tahun ia pasti menelurkan satu buah film. Salah satunya adalah Hannah and Her Sisters, sebuah film Woody Allen di era 1980an yang mengantarkan Michael Caine sekaligus Diane West sebagai pemeran pendukung terbaik di ajang Oscars.

Hannah and Her Sisters bercerita tentang tiga orang saudari yang menjalani kehidupan mereka bersama keluarga, karir dan tentu saja kehidupan cinta mereka. Hannah (Mia Farrow) adalah sosok saudara perempuan yang “nyaris” sempurna. Walaupun ia berceria dengan Mickey (Woody Allen) karena tidak bisa memiliki keturunan, ia sekarang mempunyai keluarga bahagia bersama Elliot (Michael Caine). Sementara kebahagiaan tersebut terancam karena Elliot ternyata diam-diam menaruh perhatian kepada Lee (Barbara Hershey) yang tidak lain adalah saudara dari Hannah sendiri. Kehidupan saudara perempuan yang lain juga tidak luput dari perhatian, Holly (Dianne West) adalah actress-wanna be yang telah ditolak berbagai audisi dan memiliki kecanduan terhadap obat terlarang. Sementara Micky, mantan suami Hannah, kini sedang menghadapi fase krisis setelah paranoid yang barus saja ia alami.

Sounds messed up ? Yeah, maybe, but it’s Woody Allen so don’t worry.

With a lot of stories and interesting characters, but it’s so enganging and all shines in all their own stories.

Komedi romantis Woody Allen, sepengetahuan beberapa film yang telah ditonton, memang tidak pernah menyajikan cerita yang generic dan biasa. Biasanya cerita cinta ini juga dibarengi dengan interpretasi ataupun definisi baru tentang cinta yang lebih thoughtful. Begitu juga dengan Hannah and Her Sisters. Dari awal film, film ini sudah mencekoki penonton dengan berbagai karakter dengan problem dan masalah mereka masing-masing. Mungkin untuk pertama kali moment menonton, film ini agak sedikit cepat dalam segi penceritaan ditambah dengan dialog-dialog para pemainnya yang sepertinya sudah tidak lagi menghapal script. Namun, jangan khawatir, semakin kita akrab dengan karakter-karakter yang disajikan, semakin kita juga menikmati film ini.

Film ini berisi tentang berbagai cerita antar karakter yang saling berhubungan antara lain Hannah dengan suaminya, Elliot dengan adik Hannah, Lee dengan pacarnya, Holly dengan karirnya, Mickey dengan paranoidnya, dan juga yang paling penting adalah interaksi antara Hannah, Lee dan juga Holly sebagai kakak beradik. Semua interaksi tersebut sepertinya dibagi rata (walaupun memang sepertinya cerita antara Elliot dan juga Lee sedikit mendominasi) namun tidak menutupi satu sama lain, dan tetap menjadi satu keseluruhan film, bukan bagian yang terpisah-pisah. Setiap ceritanya diisi dengan karakter yang menarik namun tetap alami dan tidak terasa dibuat-buat, termasuk karakter Woody Allen yang mungkin bisa dikatakan karakter yang paling ekstrem sebagai seorang paranoid yang sedang melakukan pemeriksaan kesehatan dan setelah itu mempertanyakan hidupnya yang cenderung “meaningless”. Cerita Mickey ini merupakan cerita yang paling lucu disertai dengan narasi Woody Allen yang ekspresif.

Apa yang menarik dari Hannah and Her Sisters ? Bahwa perilaku dan jalan cerita yang akan dijalani para pemainnya sepertinya tidak mudah ditebak, namun juga tidak keluar dari akal sehat. Yah, itulah kehebatan Woody Allen, dalam melakukan twist setiap adegan yang terkesan biasa menjadi sebuah cerita yang lebih thoughtful sekaligus menarik, disertai dengan dialog-dialog yang sharp, hampir di setiap scene-nya.

Setiap karakter tidak pernah jalan di tempat di setiap scene-nya, setiap karakter ini selalu melakukan pengembangan yang membuat film ini terasa kaya akan karakter (walaupun mungkin, di title role-nya, karakter Hannah terlihat lebih “kurang aktif” dibandingkan dengan karakter lain yang menggebu-gebu dalam mencari perubahan dalam kehidupannya). Setiap karakter ini akan dites pada suatu masalah sehingga mereka tertantang untuk menghadapinya seperti bagaimana karakter Hannah yang bisa dikatakan “disgustingly perfect” dipertanyakan oleh kedua saudarinya ? Atau bagaimana reaksi Mickey seperti melihat “sesuatu yang lain” ketika ia didiagnosis tidak mengidap apa-apa ? Atau bagaimana Elliot bereaksi ketika ia mendapatkan wanita pujaannya ? Semuannya sepertinya mendapatkan resolusi masalah yang di luar dugaan dan ini semua tidak terlepas dari kepandaian Woody Allen dalam mengolah sebuah naskah.

Pertama melihat premise-nya. Yah, I gotta say. Yuck ! Perselingkuhan dengan adik ipar sendiri. Yuck (again). Namun, sebuah kejutan lagi, saking entertaining-nya film ini atau juga bagaimana Woody Allen mengolah film ini, sebuah cerita yang mungkin bisa dikatakan “naughty” namun tidak terkesan “nasty” ataupun “trashy”. Jalan cerita cinta tetap terasa elegan, bahkan beberapa mendapatkan sentuhan yang begitu klasik.

Who has the best performance ?

I gotta say, all shines, but if I have to choose, I gotta say, yeah it’s Woody Allen as Mickey. Caine memang memberikan beberapa moment menyentuh, begitu juga West yang selayaknya karakter “dinamit” di film. Namun, Woody Allen sebagai Mickey merupakan karakter yang unik dan menarik (this is my first time watching him as an actor). Dibandingkan dengan karakter yang lain, karakter ini merupakan karakter paling moving sekaligus entertaining, yang disertai (sekali lagi) heavy breath narration of Woody Allen himself. Karakter ini berhasil menggabungkan antara paranoid, self assesment tanpa kehilangan sisi humoris dan atraktif dari seorang Woody Allen.

Intinya, Hannah and Her Sisters adalah tontonan menghibur yang kaya akan karakter yang menarik sekaligus memberikan gambaran bagaimana karakter ini mampu bereaksi dengan interaksi dan dialog satu sama lain, secara cerdas.

Trivia

Film ini terinspirasi setelah Woody Allen membaca kembali Anna Karenina.

Quote

Mickey: How could I ruin myself?

Hannah: I don’t know. Excessive masturbation?

Mickey: You gonna start knockin’ my hobbies? ( I know, I know, alot of excellent quotes in this movie, but this one is just LOL)

Children of Men (2006) : ‘What A Day’ for The Last Baby On The Planet

Sutradara : Alfonso Cuarón

Penulis : Alfonso Cuarón (screenplay), Timothy J. Sexton (screenplay), etc

Pemain : Clive Owen, Michael Caine, Julianne Moore, Clare-Hope Ashitey

Tagline : In 20 years. Women are infertile. No children. No future. No hope. But all that can change. In a heartbeat.

“Totally beautifully mess of a total dystopian with some wonderful longshots.”

 

About

Film diawali dengan kematian orang termuda di dunia ditahun 2027 yang menambah kekacauan dunia sejak terjadinya infertility yang terjadi sejak dua decade terakhir.  Sejak saat itu, United Kingdom adalah satu-satunya Negara yang masih berfungsi sehingga banyak imigran melakukan perpindahan illegal untuk mendapatkan perlindungan.

Suatu ketika, Theo Faron (Clive Owen) diculik oleh segerombolan imigran yang dikenal sebagai The Fishes yang dipimpin oleh mantan istrinya, Julian (Julianne Moore) dan diminta untuk mengantarkan seorang wanita misterius berkulit hitam untuk keluar dari kekacauan itu. Sebuah perjalanan sangat berbahaya pun berani ditempuh Theo setelah ia tahu bahwa sang wanita misterius ternyata sedang mengandung bayi terakhir yang ada di muka bumi.

Film ini disutradarai oleh Alfonso Cuaron yang sebelumnya telah menyutradarai Harry Potter and The Prisoner of Azkaban dan turut dibintangi bintang senior Michael Caine, bintang muda Clare-Hope Ashitey, Pam Ferris dan lain-lain.

Film yang diadaptasi dari buku dengan judul yang sama ini berhasil menyabet tiga nominasi Oscars di tahun 2006 seperti Best Adapted Screenplay, Best Cinematography and Best Film Editing.

What a great journey

Film yang turut dikategorikan sebagai film dystopian ini berhasil menyampaikan cerita yang benar-benar berantakan, gelap dan tanpa harapan di sepanjang film plus original music yang menambah kesan dystopian benar-benar terasa. Beberapa scene di-shot dengan indah dan panjang dan disempurnakan dengan acting para actor yang benar-benar mumpuni.

Plus, cerita yang original dan menggali sisi kemanusiaan sekaligus penggambaran hari akhir dengan cara yang berbeda membuat film ini benar-benar menghantui penonton sepanjang film, menghipnotis penonton dari awal film, diakhiri dengan ending yang penuh dengan harapan.

Trivia

Theo Faron diambil dari Bahasa Yunani yang berarti “God of Lighthouse”. Lighthouse sendiri merupakan symbol harapan dari banyak pelaut yang tersesat.

Quote

Theodore Faron: It’s the first baby in 18 years. You can’t call it Froley

The Dark Knight Rises (2012) : A Hero Rises for An Epic Conclusion of The Trilogy

Sutradara : Christopher Nolan

Penulis : Jonathan Nolan (screenplay), Christopher Nolan (screenplay), etc

Pemain : Christian Bale, Anne Hathaway, Tom Hardy

Tagline : A Fire Will Rise

“Albeit not the best of the trilogy, still, Nolan can be trusted.”

About

Setelah kesuksesan besar yang didapatkan oleh The Dark Knight pada tahun 2008 baik secara komersial atau secara kritiks, The Dark Knight Rises kembali hadir sebagai installment ketiga film Batman dari Christopher Nolan. Nolan sendiri sebenarnya agak ragu untuk kembali dalam seri ini namun akhirnya bersedia kembali untuk menyutradarai setelah mengembangkan cerita dengan saudaranya, Jonathan and David S. Goye.

Film ini kembali mempertemukan cast dari film Inception seperti Tom Hardy (Bane), Marion Cotillard (Miranda Tate), Michael Cane (Alfred), Cillian Murphy (Jonathan Crane), dan Joseph Gordon Levitt (John Blake) sedangkan Bruce Wayne dan Selina Kyle masing-masing diperankan oleh Christian Bale dan Anne Hathaway.

Bercerita tentang delapan tahun setelah kematian Harvey Dent di Gotham City, seorang pemimpin teroris penuh determinasi disertai fisik dan mental kuat kembali mengancam kota. Ketika system keamanan kota benar-benar berhasil dilumpuhkan oleh Bane, Batman harus kembali membela kota yang telah menganggapnya musuh dengan bantuan Catwoman yang sebelumnya telah mengkhianatinya.

Still Nolan

Sebagai salah satu film yang paling diantisipasi sebagai film musim panas di 2012, ditambah kesuksesan besar The Dark Knight, film ini menge-set ekspektasi yang sungguh tinggi. Mungkin film ini bukanlah bagian yang terbaik dari trilogy namun film ini cukup memuaskan dan melengkapi trilogy sebagai penutup yang benar-benar ‘besar’.

Excellent Cast

Salah satu yang menonjol dari installment ini adalah kehadiran Selina Kyle yang mampu dihadirkan dengan apik oleh Anne Hathaway. Hampir di setiap scene, ia menjadi scene stealer dan mampu menjadi karakter yang membuktikan bahwa seorang Anne ‘Princess Diary’ Hathaway dapat begitu impresif agresif dikombinasikan dengan sensualitas dari Catwoman sendiri.

Christian Bale yang apik dalam memerankan Batman kembali dieksplor dalam film yang menguji kekuatan fisik sekaligus secara mental ini, ditambah penampilan Michael Caine yang sangat emosional dan dalam.

Tom Hardy berhasil memerankan karakter penuh terror, Bane dengan baik, walaupun penampilannya jangan sekali-kali dibandingkan dengan penampilan super dari mendiang Heath Ledger yang memerankan Joker sebagai villain Batman di film sebelumnya. Sedangkan penampilan Gary Oldman tidak mendapatkan porsi sebesar penampilannya di film Batman sebelumnya dan Gordon Levitt cukup ‘standard’ memerankan opsir polisi.

Totally different superhero movie, totally recommended

Walaupun tidak menghadirkan jokes sebanyak film The Avengers dan dengan durasi super panjang yakni dua jam empat puluh lima menit, film ini jauh dari kata membosankan. Benar-benar cerita yang menekankan pada storyline yang penuh pemikiran, karakter yang luar biasa, ditambah dengan editing, dan sound dari Hans Zimmer, plus visual yang sangat eye-popping, film ini jelas menjadi film yang berbeda dan lengkap.

Trivia

  • Sebuah penembakan yang menewaskan sejumlah orang dan melukai puluhan orang terjadi dalam pertunjukkan midnight film ini, pihak Warner Bros pun mengurungkan niat dan menunda melaporkan laporan Box Office weekend sebagai langkah menghormati korban.
  • Anne Hathaway mengalahkan banyak artis kelas atas untuk memerankan Selina Kyle, termasuk Angelina Jolie, Charlize Theron, Jessica Biel dan Keira Knightley.
  • Christian Bale menolak kembali memerankan Batman jika Robin juga dilibatkan dalam film, Nolan pun menyetujuinya.

Quotes

Selina Kyle       :  You think this can last? There’s a storm coming, Mr. Wayne. You and your friends better batten down the hatches, because when it hits, you’re all gonna wonder how you ever thought you could live so large and leave so little for the rest of us.